Kini dalam 22 hari perjalanannya keliling dunia, balon
Google Loon telah menempuh 500.000 kilometer pertamanya. Selanjutnya
balon WiFi ini akan melanjutkan perjalanan tahap kedua. Di perjalanan
tahan kedua ini Google Loon akan menyeberangi lautan Pasifik sebelum
melanjutkan ke arah Timur menuju Chile dan Argentina. Setelahnya Loon
akan kembali ke rute asalnya, yakni di sekitar Australia dan Selandia
Baru.
“Sejak Juni tahun lalu kami telah
menggunakan data angin yang kami kumpulkan selama penerbangan untuk
memperbaiki model prediksi dan kini kami bisa memprediksi lintasan balon
2x lebih baik dari sebelumnya. Pompa yang kami pakai untuk memasukkan
dan mengeluarkan udara kini telah 3x lebih efisien, sehingga
memungkinkan kami untuk mengubah ketinggian dengan cepat demi menangkap
angin di arah yang berbeda.”
Sebagai gambaran cara kerja Google Loon, ada kalanya ketika balon
tersebut terdorong ke pusaran kutub (angin yang sangat besar dan kuat
yang bergerak dalam arah melingkar di dekat lapisan stratosfer di
wilayah kutub). Kini dengan perbaikan terus-menerus yang dilakukan
Google selama satu tahun telah memungkinkan mereka untuk bermanuver di
sekitar pusaran kutub sehingga Google Loon bisa tetap aktif tanpa
mengalami gangguan jaringan ada WiFi yang dipancarkan.
sekian dari saya semoga bermanfaat"